13, Oct 2022
KKN di Tengah Pandemi UMB Tetap Selenggarakan Bimbingan Secara Daring
Rabu, 15 September 2021– Di masa pandemi saat ini untuk mencegah penyebaran wabah Covid-19, salah satu upaya yang dilakukan yaitu social distancing yang berarti tidak diperbolehkannya kegiatan yang melibatkan banyak orang. Hal ini diterapkan oleh Universitas Muhammadiyah Bengkulu dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Sebanyak 917 mahasiswa/i yang melaksanakan KKN ditempatkan di daerah masing-masing dengan pencapaian agar mahasiswa/i dapat kontribusi atau mensinergikan ilmu ke daerahnya.
Dalam pelaksanaan KKN Universitas Muhammadiyah Bengkulu tentu tidak lepas dari bimbingan mahasiswa/i dengan DPL. Dari 917 mahasiswa/i dibentuk menjadi 49 kelompok, sehingga tiap pekannya ada pertemuan secara Daring. Tepat di hari ini menjadi pekan ke-4 bimbingan secara Daring selama KKN Berlangsung. Bimbingan daring ini dilakukan serentak melalui Zoom Meeting dengan memasuki ruang Breakroom masing-masing sesuai kelompok. Dalam pelaksanaan bimbingan kegiatan KKN secara daring, hal ini mengundang masalah baru, diantaranya permasalahan teknis seperti masalah koneksi jaringan dan keterbatasan kemampuan mahasiswa dalam menggunakan Zoom Meeting. “Kegiatan bimbingan secara daring ini merupakan bagian program agar KKN UMB 2021 dapat berjalan dengan lancar serta terkendali dengan adanya evaluasi setiap pekannya bersama DPL dari setiap kelompok. KKN ini juga sudah berlangsung sejak tanggal 26 Agustus 2021 terus berlanjut hingga akhir bulan september 2021,” ujar Yusmaniarti, Ketua pantia KKN 2021 Rabu(15/9).
Berdasarkan penjelasan beliau di atas dalam pelaksanaan bimbingan secara daring ini mahasiswa membentuk grup WhatApp dan Google Classroom sebagai media informasi pelaksanaan KKN. Melalui grup Whatsapp tersebut seluruh mahasiswa mendapatkan informasi terkait kelompok dan DPL serta melalui Google Classroom para mahasiswa/i bisa mengupload kegiatan setiap pekannya. Melalui kedua media ini mahasiswa KKN bisa bertanya, ataupun mendapatkan konsultasi dan mentoring seputar KKN.
Program ini ternyata mendapatkan respon yang baik dari mahasiswa/i hal itu terlihat dari antusiasme dan jumlah mahasiswa yang bergabung di Zoom Meeting “Bimbingan Kegiatan KKN” sebanyak 917 peserta dengan ruang BREAKROOM 49 ruang.
Wanti dari kelompok 26 salah satu mahasiswa KKN, mengakui kesiapan berjalannya KKN ini sangat bagus seperti disediakan akun Zoom Meeting untuk bimbingan hal ini sangat membantu sehingga tidak perlu mempunyai akun Zoom Meeting sendiri, selain itu Bimbingan Kegiatan KKN melalui Zoom Meeting ini telah berhasil membantu kami mahasiswa dalam memahami materi KKN sehingga dapat diterapkan dengan baik ke masyarakat. Para DPL juga berkesempatan untuk mendapatkan informasi dari mahasiswa mengenai program kerja yang sudah terlaksana dan mendapatkan respon baik dari masyarakat.
Meski sempat mengalami kendala keterbatasan sinyal, serta keterbatasan waktu pelaksanaan. Program KKN terbukti telah berjalan dengan lancar. Oleh karena itu, kegiatan bimbingan KKN daring ini akan diusahakan untuk dilanjutkan hingga KKN berakhir.
- 0
- By admin_lppm
13, Oct 2022
Kepulangan Mahasiswa KKN Mas 2022 Dari Makassar
Mahasiswa KKN Mas 2022 dari Makassar saat disambut oleh perwakilan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Bengkulu.
13, Oct 2022
Tanamkan Basic Keagamaan Mahasiswa KKN UMB Adakan Program Tahfidz & Tahsin di Medan Baru, Bengkulu
BENGKULU, 18 September 2021 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UMB bekerja sama dengan pengurus Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) adakan program kerja KKN dalam bidang keagamaan yaitu Tahfidz & Tahsin. Program ini diadakan di Medan Baru RT 012 RW 03 Kelurahan Kandang Limun Kecamatan Muara Bangka Hulu Kota Bengkulu.
Dalam kegiatan Tahfidz & Tahsin biasanya di dihadiri 20 anak dengan 4x pertemuan dalam sepekan. Adapun tujuan dari kegiatan Tahfidz dan Tahsin ini adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an serta keimanan kepada Allah Subhanahu wa Taala.
“Dalam kegiatan ini dihadiri oleh anak-anak yang masih duduk dibangku Sekolah Dasar, yang pada umumnya masih dasar hapalannya seperti hapalan hadist, hapalan surat juz 30 serta bimbingan TPA. Tak hanya dibidang keagamaan saya juga ada program dibidang ke ilmuan seperti mengajak anak-anak disekitar untuk bimbingan belajar yang dilakukan 2x setiap pekan yaitu di hari Rabu dan Kamis pagi”. Ujar Destiana mahasiswa KKN Unmuh Bengkulu.
13, Oct 2022
Mahasiswa KKN UMB Sulap Urine Sapi jadi Pupuk Cair
Urine sapi atau biasa kita dengar yaitu kencing sapi yang dianggap sebagai limbah berbau tidak sedap, menjijikan bahkan dianggap tidak berguna dan terbuang percuma. Namun siapa sangka, kotoran hewan tersebut bisa dimanfaatkan sebagai Pupuk Organik Cair (POC). Ya inilah yang dilakukan oleh salah satu mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Bengkulu bernama sunarni di Desa Air Sulau berhasil memanfaatkan urine sapi menjadi pupuk organik cair. Urine sapi yang selama ini dianggap limbah dan tidak bernilai, disulap menjadi pupuk cair yang kualitasnya dapat diandalkan menggantikan pupuk kimia.
“Saya melihat di Desa ini mempunyai potensi pengembangan ternak sapi. Selama ini urine sapi hanya dibuang begitu saja. Dan pada momentum ini waktu yang tepat untuk mengedukasi masyarakat untuk memanfaatkan urine sapi guna pemanfaatan limbah kotoran ternak sapi sebagai bahan POC yang menjadi upaya peningkatan pendapatan Masyarakat khususnya di Desa Air Sulau Bengkulu Selatan” ungkap sunarni mahasiswa KKN
Agak sedikit aneh jika didengar, bagaimana tidak kotoran urine sapi kok bisa dibuat menjadi Pupuk Organik Cair (POC). Ya inilah kenyataannya urine sapi disulap jadi POC, dengan pengolahan yang sederhana, urine sapi ini dapat diubah menjadi pupuk cair yang nilainya lebih tinggi.
Diceritakan, pembuatan pupuk cair ini dapat dilakukan dengan cara yang sederhana. Teknologi pembuatan pupuk cair berbahan dasar urine tergolong mudah, murah, serta memberi banyak manfaat. Pupuk ini dibuat dengan bahan dasar seperti urine sapi 5 L, Air kelapa 5 L, Biang buatan sendiri pengganti em4, Air leri/air cucian beras 5 L, Gula Merah 1 Kg, Dekomposer dari nasi setengah masak.
“Masukkan semua bahan yang telah tercampur dengan urine, kemudian tambahkan molases (gulam merah), dan dekomposer. Kemudian tutup rapat. Pada proses fermentasi ini, buka tutup wadah sehari sekali untuk membuang gas yang dihasilkan di dalam wadah atau jerigen (Pasang aperator agar gas dalam proses fermentasi tersebut tidak berlebihan),” Ungkapnya
“Manfaat dari pupuk cair ini, selain meningkatkan kesuburan tanah juga meningkatkan hasil panen ; termasuk rasa, kandungan gizi dan jumlah panen,” kata dia.
13, Oct 2022
Pemanfaatan Limbah Pelepah Sawit menjadi Pupuk Organik di Desa Durian Demang oleh Mahasiswa KKN UMB
Bengkulu, 16 September 2021 – Pelepah sawit merupakan salah satu limbah perkebunan yang dapat di olah sehingga menjadi bermanfaat. Salah satu pengelolaan pelepah sawit ini yaitu menjadi pupuk organik.
Dalam pelaksanaan KKN Universitas Muhammadiyah Bengkulu, mahasiswa/i bersama DPL membuat program kerja pemanfaatan pelepah sawit menjadi Pupuk Organik.
Di Desa Durian Demang, Kecamatan Karang Tinggi, Kabupaten Bengkulu Tengah terdapat potensi pertanian yang harus dikelola sehingga bisa bermanfaat, dan potensi tersebut adalah limbah pelepah sawit. Limbah pelepah sawit ini terus menumpuk seiring jumlah konsumsi masyarakat dan penanaman kelapa sawit di desa Durian Demang, karena pelepah sawit yang fungsinya hanya sebagai pelepah yang biasanya di buang oleh pemilik.
Upaya pembakaran ataupun pemusnahan pelepah sawit yang dibakar malah meningkatkan polusi udara sebagai pemicu kerusakan lingkungan maka dengan program kerja ini, sekelompok mahasiswa KKN ingin mengelola pelepah sawit hingga menjadi bermanfaat.
Hal ini diracancang oleh sekelompok Mahasiswa KKN dan DPL mengajak masyarakat khususnya di Desa Durian Demang untuk melihat bahwa limbah pelepah sawit ini tidak selalu menjadi masalah, apabila dikelola secara tepat, maka bisa menjadi berkah seperti halnya menjadi Pupuk Organik.
Kelompok 32 KKN yang DPL nya Ibu Ir. Rita Hayati, M.P mengelola Pelepah sawit menjadi pupuk organik. Ketika di tanya proses pengelolaannya salah satu mahasiswa menjelaskan “Dalam pengelolaan pelepah sawit untuk di olah menjadi pupuk organik tentu ini tidak hanya menggunakan pelepah sawit saja melainkan ada bahan-bahan tambahan seperti pelepah sawit 25 kg, pupuk kandang 8 kg, dedak 2 kg, gula merah 3 kg dan bioaktifator Petrofast sebanyak 40 ml serta air 30 liter. Semua dicampur dalam sebuah bak yg dialas terpal, limbah pelepah yang sudah dicincang ukuran 2 – 4 cm, dimasukkan ke Bak yg sudah dilapisi terpal ditambah pupuk kandang, disiram dengan air yg sudah dicampur gula dan bioaktifator, kemudian ditutup rapat dan diaduk setiap 3 hari sampai proses menjadi pupuk organik selesai”. Ujar salah satu mahasiswa KKN kelompok 32