Pemanfaatan Limbah Pelepah Sawit menjadi Pupuk Organik di Desa Durian Demang oleh Mahasiswa KKN UMB

Gambar 1. Foto mahasiswa kelompok 32 bersama warga desa demang

Bengkulu, 16 September 2021 –  Pelepah sawit merupakan salah satu limbah perkebunan yang dapat di olah sehingga menjadi bermanfaat. Salah satu pengelolaan pelepah sawit ini yaitu menjadi pupuk organik.

Dalam pelaksanaan KKN Universitas Muhammadiyah Bengkulu, mahasiswa/i bersama DPL membuat program kerja pemanfaatan pelepah sawit menjadi Pupuk Organik.

Di Desa Durian Demang, Kecamatan Karang Tinggi, Kabupaten Bengkulu Tengah terdapat potensi pertanian yang harus dikelola sehingga bisa bermanfaat, dan potensi tersebut adalah limbah pelepah sawit. Limbah pelepah sawit  ini terus menumpuk seiring jumlah konsumsi masyarakat dan penanaman kelapa sawit di desa Durian Demang, karena pelepah sawit yang fungsinya hanya sebagai pelepah yang biasanya di buang oleh pemilik.

Upaya pembakaran ataupun pemusnahan pelepah sawit yang dibakar malah meningkatkan polusi udara sebagai pemicu kerusakan lingkungan maka dengan program kerja ini, sekelompok mahasiswa KKN ingin mengelola pelepah sawit hingga menjadi bermanfaat.

Hal ini diracancang oleh sekelompok Mahasiswa KKN dan DPL mengajak masyarakat khususnya di Desa Durian Demang untuk melihat bahwa limbah pelepah sawit ini tidak selalu menjadi masalah, apabila dikelola secara tepat, maka bisa menjadi berkah seperti halnya menjadi Pupuk Organik.

Gambar 2. foto salah satu proses pengelolaan pelepah sawit

Kelompok 32 KKN yang DPL nya Ibu Ir. Rita Hayati, M.P mengelola Pelepah sawit menjadi pupuk organik. Ketika di tanya proses pengelolaannya salah satu mahasiswa menjelaskan “Dalam pengelolaan pelepah sawit untuk di olah menjadi pupuk organik tentu ini tidak hanya menggunakan pelepah sawit saja melainkan ada bahan-bahan tambahan seperti pelepah sawit 25 kg, pupuk kandang 8 kg, dedak 2 kg, gula merah 3 kg dan bioaktifator Petrofast sebanyak 40 ml serta air 30 liter. Semua dicampur dalam sebuah bak yg dialas terpal, limbah pelepah yang sudah dicincang ukuran 2 – 4 cm, dimasukkan ke Bak yg sudah dilapisi terpal ditambah pupuk kandang, disiram dengan air yg sudah dicampur gula dan bioaktifator, kemudian ditutup rapat dan diaduk setiap 3 hari sampai proses menjadi pupuk organik selesai”. Ujar salah satu mahasiswa KKN kelompok 32

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *