9, Dec 2022
Vocational Training Pengelolaan Sampah Kelurahan Sumber Jaya bersama KOTAKU

Kegiatan vocational training pengeloaan sampah dan bank sampah Kelurahan Sumberjaya Kota Bengkulu. National Slum Upgrading Project (NSUP) KOTAKU Provinsi Bengkulu bersama LPPM Universitas Muhammadiyah Bengkulu.

9, Dec 2022
Vocational Training Pengelolaan Sampah Kelurahan Betungan bersama KOTAKU

Kegiatan vocational training pengeloaan sampah dan bank sampah Kelurahan Betungan Kota Bengkulu. National Slum Upgrading Project (NSUP) KOTAKU Provinsi Bengkulu bersama LPPM Universitas Muhammadiyah Bengkulu.

13, Oct 2022
Pengolahan Belimbing Wuluh, Upaya Meningkatkan Pendapatan Keluarga

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Dosen DPL Bersama Mahasiswa KKN Kelompok 42 Gali Potensi Pengolahan Belimbing Wuluh, Upaya Meningkatkan Pendapatan Keluarga.

Bengkulu, 18 September 2021 – Belimbing Wuluh merupakan tanaman pekarangan yang banyak tumbuh di Indonesia. Hampir sebagian masyarakat memanfaatkan belimbing wuluh sebagai bahan pencampur dalam masakan. Sedangkan daunnya sering digunakan sebagai obat untuk darah tinggi.  Belimbing Wuluh mengandung vitamin C tinggi. Dalam satu buah belimbing wuluh segar terkandung sebesar 25 miligram vitamin C setiap 100 gram buah segar. Kandungan vitamin C ini mendekati kandungan vitamin C jeruk nipis sebesar 27.00 mg dalam 100 gram buah segar. Sehingga kandungan vitamin C yang cukup tinggi tersebut dapat dijadikan acuan dalam pemanfaatan buah belimbing wuluh sebagai minuman kesehatan tidak hanya sebagai bahan pencampur gulai ikan sebagaimana kebiasaan masyarakat Sumatera.

“Pada kenyataanya yang terlihat adalah belimbing wuluh belum dimanfaatkan secara maksimal, terkadang terbuang sia-sia. Jatuh berguguran di halaman rumah,  padahal belimbing wuluh dapat dijadikan berbagai produk olahan pertanian yang dapat memberikan nilai tambah sebagai sumber pendapatan keluarga. Ujar salah satu mahasiswa KKN kelompok 42

Berdasarkan hal tersebut maka Tim Pengabdi Program Studi Agribisnis terdorong untuk melakukan pengabdian masyarakat tentang pengolahan belimbing wuluh. “Dengan memanfaatkan momentum kegiatan mahasiswa KKN UMB yang diselenggarakan secara mandiri di lokasi tempat tinggalnya masing-masing. Bertempat di Balai Desa Desa Perbo Kecamatan Kerkap kabupaten Bengkulu Utara. Kegiatan penyuluhan Pengolahan Belimbing Wuluh menjadi Sirup dan Selai.  Pesertanya adalah ibu-ibu rumah tangga dan anak muda di wilayah desa Perbo dan sekitarnya”. Ujar Elni Mutmainah Dosen DPL Mahasiswa KKN

Manfaat yang diharapkan dari kegiatan ini adalah menstimulan jiwa wirausaha para ibu-ibu rumah tangga dan anak muda untuk memanfaatkan belimbing wuluh menjadi berbagai aneka produk makanan yang bernilai jual. Bentuk kegiatan Pengabdian yang dilakukan berupa pendidikan yaitu memberikan pengetahuan tentang manfaat, nilai tambah dan kandungan belimbing Wuluh. Kemudian dilanjutkan dengan praktek pembuatan syirup belimbing Wuluh.

Mereka berharap manfaat yang diharapkan dari kegiatan ini adalah menstimulan jiwa wirausaha para ibu-ibu rumah tangga dan anak muda untuk memanfaatkan belimbing wuluh menjadi berbagai aneka produk makanan yang bernilai jual. Bentuk kegiatan Pengabdian yang dilakukan berupa pendidikan yaitu memberikan pengetahuan tentang manfaat, nilai tambah dan kandungan belimbing Wuluh. Kemudian dilanjutkan dengan praktek pembuatan syirup belimbing Wuluh.

13, Oct 2022
Pelatihan Kewirausahaan Bagi Anggota KSM Kelurahan Penurunan Kota Bengkulu

Peningkatan Penghidupan Masyarakat Berbasis Komunitas, Melalui Pelatihan Kewirausahaan Bagi Anggota KSM Kelurahan Penurunan Kota Bengkulu Kerja Sama KORKOT dengan FEBI UMB

Selasa, 21 September 2021Perguruan Tinggi merupakan entitas pendidikan yang salah satu tujuannya yaitu mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian serta mengoptimalkan penggunaannya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dilansir dari hal tersebut dapat dikatakan bahwa Perguruan Tinggi memiliki peran untuk menggalang kerjasama dengan berbagai pihak. Program KOTAKU adalah program yang dilaksanakan secara nasional di 269 kota/kabupaten dari 34 Propinsi yang menjadi “platform” atau basis penanganan kumuh yang mengintegrasikan berbagai sumber daya dan sumber pendanaan, termasuk dari pemerintah pusat, provinsi, kota/kabupaten, pihak donor, swasta, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya. Yaa, sejalan dengan hal tersebut Program KOTAKU dalam penanganan kumuh, tidak bisa dilakukan ‘single actor’. Oleh sebab itu Program Kotaku meletakkan Kolaborasi sebagai dasar program dengan berbagai pihak terutama Perguruan Tinggi. Mempertimbangkan hal tersebut maka peluang kolaborasi dengan Perguruan Tinggi menjadi harapan besar Program KOTAKU dalam menangani kumuh di Bengkulu.

Kolaborasi penangan kumuh di program KOTAKU bukan hanya dari sisi penyediaan infrastruktur lingkungan seperti yang sering di lakukan selama ini yakni perbaikan drainase, linkungan dan jalan. Akan tetapi kolaborasi ini juga dilakukan pada sector pendukung lainnya misal upaya peningkatan ekonomi masyarakat melalui pelatihan usaha, seperti yang dilakukan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMB berkolaborasi dengan KORKOT lakukan pelatihan manajemen usaha untuk masyarakat di Pusat Kuliner Kelurahan Penurunan.

Pelatihan ini diikuti oleh 20 peserta pelaku usaha masyarakat Kelurahan Penurunan dan narasumber 1) Rio Saputra, M,Pd 2) Ir.Elmira Zuliana 3) Yusmaniarti, SE,. MM 4) Hernadianto, SE,. M.Si, CA 5) Drs. Khairul Bahrun,. MM 6) Ratnawili,. SE,. MM 7) Fraternesi,. SE,. M.Si serta berbagai pihak lainnya. Kegiatan pelatihan tersebut bertempat di Pusat Kuliner PPMK Kelurahan Bengkulu di hadiri oleh wakil dekan 2 Universitas Muhammadiyah Bengkulu Ummul Khair, M.Ak dan dibuka secara langsung oleh Ir. Harmudia selaku Management Oversight Consultant (OC2) provinsi Bengkulu.

Dalam sambutannya Ummul Khair, M.Ak menyampaikan bahwa “Pelatihan yang diadakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang bekerja sama dengan KOTAKU ini bertujuan untuk memberikan ruang kesempatan kepada pelaku usaha dalam meningkatkan kapasitasnya, fasilitasi solusi permasalahan usaha, membuka peluang kemitraan, saling promosi produk, dan meningkatkan motivasi serta kepercayaan diri dalam menjalankan usaha. Dan yang menyukseskan UKM tentu yang menjadi nahkoda yaitu masyarakat sebagai pelaku usaha.” Ujarnya

Bapak Ir.Harmudia dalam arahannya selaku MuO dalam pelatihan tersebut mengatakan “Kedepannya tempat Pusat Kuliner PPMK di Penurunan Bengkulu ini akan dijadikan tempat atau pusat kuliner durian yang mana jika orang luar kota berkunjung ke Bengkulu dapat langsung berkunjung ketempat ini untuk menikmati aneka ragam kue yang berasa durian, untuk itu kepada para pelaku usaha silahkan buat kue yang ada kaitannya dengan durian seperti kue tat durian.” Ujarnya

“Dalam pelatihan ini, tidak batas hari ini saja dan tentu akan ada tindak lanjut, untuk itu para ibu-ibu (pelaku usaha) ikutilah pelatihan ini dengan sungguh-sungguh agar dapat meningkatkan motivasi dalam menjalankan usaha”. Harapnya

Sementara itu ketua ketua pelaksana Pelatihan Kewirausahaan Ir.Elmira Zuliana menekankan bahwa pelatihan ini menjadi salah satu upaya meningkatkan dan mengembangkan potensi Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) menjadi lebih produktif terutama dalam pemanfaat gedung Pusat Kuliner PPMK ini yang kedepannya akan di prioritaskan untuk KSM, konsep gedung cukup modern maka pemanfaat gedung juga harus mampu bersaing untuk menyajikan produknya dengan cukup modern, baik dari segi kemasan, penyajian dan pelayanan hal ini di harapakan agar KSM mampu bersaing dengan tren yang sedang berkembang di masyarakat saat ini.

“Peserta pelaku usaha berjumlah 20 orang ini nanti akan dibagi 5 kelompok yang akan didampingi oleh dosen FEBI UMB dalam mengatasi serta mencari solusi dalam ber-wirausaha dan pelatihan ini tidak batas ini saja melainkan ada tindak lanjutnya seperti berkunjung langsung ke tempat ibu-ibu berdagang,” tutupnya.

13, Oct 2022
Sosialisasi Pembuatan ZPT Alami

Pengabdian Masyarakat, Dosen Pembimbing Lapangan/DPL UMB Sosialisasi Pembuatan ZPT Alami

23 September 2021 – Selama satu tahun lebih, wabah pandemi Covid-19 melanda seluruh negara di dunia, tak terkecuali Indonesia. Tak heran jika banyak masyarakat mengeluh semejak penyebaran virus Corona-19 karena begitu banyak dampak negatinya. Namun Setelah lebih dari 1 tahun menghadapi pandemi Covid- 19, masyarakat Indonesia nampaknya telah bisa beradaptasi dengan gaya hidup normal. Masyarakat dibuatnya semakin kreativ terutama pada kalangan ibu-ibu yang memanfaatkan waktunya dengan rajin bertanam-tanaman hortikultura, baik tanaman sayuran seperti kangkung, sawi, selada maupun tanaman bunga-bungaan yang lagi tren sekarang, seperti tanaman aglonema, tanaman philodendron, tanaman calatea dan lain-lain.

Dwi Fitriani salah satu DPL mahasiswa KKN mengatakan “Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penanaman bunga, yaitu yang pertama media tanaman yang harus humus, pemupukan ; baik pupuk organik maupun pupuk anorganik, dan tak kalah pentingnya adalah penggunaan zat perangsang tumbuh. Zat perangsang tumbuh yang biasa dipakai adalah zpt komersil seperti atonik, giben, rooton F,  namun ada zpt yang bisa menggantikan zpt komersil ini yaitu zpt yang dihasilkan sendiri dari bahan-bahan yang ada disekitar kita seperti ; bawang merah, toge, air kelapa, dan rebung. Adapun caranya dengan mengambil bawang merah  atau rebung atau toge sebanyak 100 gr, air kelapa 500 ml,  sasa 1 sendok makan, EM-4 50 ml. Kemudian semua bahan bawang merah ditambahkan air kelapa diblender, kemudian ditambah sasa dan EM-4 difermentasi selama 7 hari.  Setelah  7 hari disaring lalu dimasukan kedalam botol dan sudah siap digunakan. Pengaplikasiannya dapat mengambil 100 ml bahan fermentasi dimasukan ke dalam 1000 ml air dan siap diaplikasikan, tanaman akan lebih subur dan daunnya lebih hijau dan lebih sehat.” Ujarnya

Dilansir dari hal tersebut Fiana Podesta mengatakan tujuan dan target khusus yang ingin dicapai adalah peningkatan pengetahuan dan ketrampilan dalam penggunaan ZPT alami yang memberikan dampak positif untuk masyarakat.